Muara Teweh –Anggota DPRD Barito Utara sekaligus praktisi pendidikan, Dr Tajeri, menyarankan agar para siswa dilarang membawa permainan Latto-Latto ke sekolah.
"Bagi orang tua, perlu menyadari anak-anak masih belum mengerti resiko permainan Latto-Latto. Permainan ini bisa membahayakan anak-anak,” kata Ketua Fraksi Partai Gerindra ini kepada Fokus Nasional, Senin (9/1/2023).
Tajeri melanjutkan bahwa permainan ini sebenarnya sudah ada sejak jaman dirinya duduk di Sekolah Dasar dulu. Tetapi sudah lama menghilang, karena banyak permainan baru bermunculan.
Tajeri menduga, permainan Latto-Latto kembali muncul, karena imbas situasi perekonomian sedang lesu. Indikasinya harga karet, rotan, dan komoditi lain anjlok. Akibatnya pendapatan masyarakat menurun.
"Untuk membeli mainan yang harganya mahal tak terjangkau. Anak perlu permainan mengisi waktu saat berlibur. Lalu timbul kembali alat permainan ini, karena harganya murah dan terjangkau," ujar dia.
Tetapi, dia mengingatkan, agar para orang tua tetap waspada dan memperhatikan permainan ini, karena 2 bola yang diikatkan ke tali terbuat dari benda berbahan keras.
"Jadi tak menutup kemungkinan talinya putus sehingga bola melayang ke tubuh anak yang sedang bermain atau mengenai orang di sekitarnya,” kata dia lagi.
Permainan Latto-Latto ini menyebabkan seseorang merasa keasyikan. Permainan tetsebut tidak harus dilarang, tetapi orang tua perlu memilah dan memilih jenis permainan bagi anaknya.
"Saya mengimbau kepada Dinas Pendidikan Barito Utara agar sekolah melarang anak-anak membawa permainan Latto-Latto ke sekolah. Apalagi bermain pada saat jam sekolah,” kata Ketua Komisi III DPRD Barito Utara.(Mh/Red)