Muara Teweh – Anggota DPRD Kabupaten Barito Utara, Tajeri, membeberkan sejak lama harga LPG 3 Kg sangat mahal, karena tak sesuai dengan harga barang disubsidi.
Harga yang mahal seakan dibiarkan begitu saja, sehingga terus menjadi masalah bagi warga berpenghasilan kecil.
"Masalah ini lama terjadi di Barito Utara. Harga LPG bersubsidi tidak wajar, tapi dibiarkan oleh dinas dan instansi terkait. Seharusnya pemkab melalui Disperindagsar bertindak cepat, ” kata Tajeri kepada Fokus Nasional, Rabu (8/2/2023).
Fakta di lapangan, sebut dia, harga LPG bersubsidi selalu fluktuatif, sehingga membingungkan masyarakat. Seperti contoh harga LPG 3 Kg di Banjarmasin berkisar antara Rp22.000 sampai Rp23.000 per tabung. Sedangkan di Barito Utara mencapai Rp37.000-Rp38.000 per tabung
"Tentu jadi pertanyaan apa bedanya antara Banjarmasin dengan Barito Utara, karena semua disubsidi pemerintah. Jadi ada apa sebenarnya dengan LPG di Barito Utara,” sebut Tajeri.
Apalagi belakangan, sambung dia, beredar kabar banyak pangkalan fiktif di Barito Utara. "Masa Iya seperti itu, ada apa. Bagaimana pekerjaan Disperindagsar selama ini. Kalau fiktif laporkan ke pihak berwajib. Ini pidana, karena LPG 3 Kg subsidi pemerintah,” kata pria yang juga Ketua Komisi III DPRD Barito Utara.
Berkaitan LPG 3 Kg, para konsumen di Barito Utara terus memosting imbauan tpenggunaan HET LPG bersubsidi, dan sanksi hukum bagi penyelewengan.
Imbauan menampilkan gubernur dan wakil gubernur Kalteng. Tertera pula
nomor kontak telepon layanan pelaporan, jika menemui penyimpangan penjualan dan penyaluran LPG bersubsidi.(Fauzie)