Muara Teweh – Anggtoa DPRD Barito Utara dari Fraksi Gerindra, Tajeri, mengancam akan melapor kepada Presiden RI, jika harga LPG 3 Kg terus dipermainkan.
"Saya sudah laporkan masalah ini ke Komisi VII DPR RI. Tapi belum ada jawaban dari wakil rakyat Dapil Kalteng. Saya juga akan laporkan kepada Kementerian ESDM. Bila dipandang perlu, DPRD kirim surat ke Presiden RI Joko Widodo,” kata Tajeri kepada Fokus Nasional, Senin (20/2/2023).
Dia terus memperhatikan masalah LPG 3 Kg, karena sampai minggu terakhir Februari 2023 harga LPGi belum juga normal. Padahal produk tersebut merupakan barang bersubsidi dari negara.
Jika harga LPG terus dipermainkan, sambung dia, apalagi menjual di atas HET bisa saja masuk ke ranah pidana, karena itu menyangkut uang negara.
"Masalah ini jadi masalah pidana murni, karena elpiji disubsidi oleh pemerintah. Kewajiban pemerintah pula untuk menertibkan. Saya sebagai wakil rakyat heran masalah ini kok berkepanjangan,” ungkap Ketua Komisi III DPRD Barito Utara ini. .
Pihak DPRD, lanjut Tajeri, tidak berdiam diri.. Pihak terkait sudah dipanggil RDP dan anggota dewan memonitir dan mengecek ke. lapangan.
"Saya sendiri turun langsung ke Km 52 dan beberapa desa di Lahei dan Lahei Barat. Harga LPG 3 Kg dijual eceran Rp45.000-Rp50.000 per tabung,”ucap dia.
Menurut Tajeri, masalah yang mencuat dan menjadi pertanyaan berbagai pihak, harga LPG 3 kg di Barito Utara selalu melebihi HET.
Jika sampai Maret 2923, harga LPG 3 Kg masih di atas HET, pihak DPRD akan menjadwalkan RDP dengan semua pihak terkait.(Fauzie)