MUARA TEWEH- Ternyata standar layanan RSUD Muara Teweh masih di bawah atau akreditasi masih di dasar. Penyebabnya salah satunya adalah kekurangan tenaga dokter.
Tidak hanya RSUD Muara Teweh, begitu pula dengan sejumlah puskesmas di Barito Utara, belum siap melaksanakan akreditasi karena kekurangan tenaga dokter.
Meski RSUD Muara Teweh memiliki bangunan megah dan alkes lengkap, namun dokter belum lengkap.
Berbeda dengan rumah sakit kabupaten tetangga di Kabupaten Murung Raya, sudah terakreditasi paripurna atau kualitas layanan paling bagus.
Hal ini terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPRD Barut dengan managemen RSUD, Dinas Kesehatan bersama 17 kepala puskesmas, Selasa (16/052023).
"Kami (rumah sakit,red) memang saat ini sedang mempersiapkan diri untuk peningkatan akreditasi. Kalau untuk syarat minimal tinggal kekurangan satu dokter spesialis anak. Karena untuk rumah sakit C, empat dasar harus punya," kata Direktur RSUD Muara Teweh, dr Tiur Meida.
Lanjut Tiur, dokter spesialis bedah ada dua, Objin dua, bedah dua, dan spesialis anak kurang satu. Mengenai kekurangnnya sudah diusul ke Kementrian Kesehatan, sehingga sesuai dengan standar akreditasi RSUD tipe C.
Sedang yang belum ada adalah dokter spesialis jiwa, THT dan dokter spesialis Syaraf.
"Dokter spesialis jiwa memang tidak ada yang mau bertugas di daerah kita, sebab di kota juga masih kurang. Lalu kenapa banyak dokter spesialis tak mau bertugas di tempat kita, karena masih daerah terujung dan rumah sakit cuma ada satu," ungkap dr Tiur.
Meski begitu Dirut RSUD mengakui, jika salah satu dokter bertugas di puskesmas, dirinya meminta untuk ditarik ke RSUD, dan memohon kepada Bupati Badalsyah.
"Tapi kepindahan dokter umum di Puskesmas Lahei tidak apa karena ada pengganti. Namun untuk dua dokter umum lain pindah ke rumah sakit saya tidak tahu. kalau mau jujur, saya senang ada dokter PNS," jelasnya.
Kepindahan beberapa dokter ke rumah sakit inilah membuat sejumlah puskesmas kaget. Selain tidak ada rekomendasi kepindahan dari Kapus, pihak dinas pun tidak mengetahui.
"Padahal sejumlah puskesmas-puskesmas saat ini juga dalam rangka mempersiapkan akreditasi," kata Domi, pejabat mewakili Kadis Kesehatan.
Terkait kekurangan dokter di pusksemas dan di RSUD Muara Teweh, Wakil Ketua I DPRD Parmana Setiawan meminta, dibuka lowongan tenaga dokter umum dan juga spesialis.
"Nanti dalam kesimpulan notulen kita cantumkan, agar managemen RSUD segera melakukan penambahan dokter spesialis anak, spesialis jiwa, THT dan spesialis syaraf. Begitu juga dengan dinas Kesehatan agar segera mencari atau membuka lowongan dokter umum ditempatkan di puskesmas-puskesmas," kata Parmana Setiawan.
Sementara itu Staf ahli Bupati, Hery Jhon Setiawan mengatakan, managemen rumah sakit milik daerah harus di support untuk melaksanakna akreditasi. Makanya tim di managemen diperkuat, salah satunya dengan di tarik dokter yang bertugas di puskesmas.
"Rumah sakit kita itu bangunannya saja yang megah, tapi akreditasi atau pengakuannya masih di dasar. kalah dengan Murung Raya mereka paripurna. Jadi dokter yang ditarik itu ditarik untuk memperkuat tim di rumah sakit guna menghadapi akreditasi. Sangat sayang jika bangunan yang megah standarnya masih di bawah," tandas Hery Jhon Setiawan.(UZI)