Iklan

iklan

Cerita Jaka Dampingi Berobat Istri Yang Sakit Jantung Dengan Layanan JKN

admin
Selasa, 30 April 2024 | April 30, 2024 WIB Last Updated 2024-06-22T22:05:55Z


Muara Teweh – Seorang pria paruh baya nampak duduk tenang di salah satu bangku lorong RSUD Muara Teweh, tepatnya di depan Poli Jantung menunggu panggilan untuk proses pemeriksaan kesehatan. Namun ternyata bukan ia yang menjalani pengobatan, melainkan istrinya yang sedang menjalani kontrol rawat jalan karena sakit jantung yang dideritanya.

 

Jaka (65) warga Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bersama istri, Cicih (57) sebagai segmen kepesertaan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/ Mandiri pada hak kelas II.

 

Ia pun membagikan pengalaman saat mengakses layanan JKN bersama istri yang secara rutin memeriksakan kesehatan baik di tingkat pertama maupun lanjutan.

 

“Ke rumah sakit ini untuk memeriksakan kondisi kesehatan istri yang sakit Hipertensi dan ada riwayat sakit jantung juga, tadi istri sudah dipanggil masuk ke dalam ruangan poli dan ini sedang menunggu untuk selesai pemeriksaannya,” ucap Jaka, Selasa (30/4/2024).

 

Berangkat ke rumah sakit dari rujukan tingkat pertama, Jaka merasa tenang karena pelayanan dapat berjalan dengan lancar hingga kondisi kesehatan istrinya terus terjaga dan semakin membaik.

 

“Pemeriksaan sebelumnya di bulan Januari lalu, hari ini hitungannya sudah tiga bulan untuk dilakukan pemeriksaan kembali, termasuk nanti untuk diberikan obat-obatan yang diperlukan yang  berdampak baik untuk memulihkan dan menjaga kondisi kesehatan istri saya,” tambahnya.

 

Dengan menggunakan layanan JKN, Jaka mengakui sangat terbantu karena pekerjaannya sebagai Petani dengan membayar iuran sebesar 200 ribu untuk dua orang perbulan tidak sebanding dengan besarnya manfaat yang telah dirasakan.

 

“Sekarang terdaftar di kelas II, terlepas dari iuran yang sudah dibayarkan, manfaat dari Program JKN sudah banyak kami dirasakan, saat pertama kali pengobatan istri saya dirujuk dari RSUD Muara Teweh ke Doris Sylvanus Palangkaraya dan rawat inap selama 12 hari disana, sama sekali tidak ada keluar biaya, semua ditanggung dari Program JKN,” terang Jaka.

 

Bahkan, lanjutnya, saat penanganan sakit jantung istrinya kala itu, sempat ingin dilakukan operasi pasang ring namun dengan pelayanan cepat dan penanganan yang tepat, hal tersebut tidak harus dilakukan.

 

“Sebelumnya akan dilakukan pasang ring jantung saat pengobatan di RSUD Doris Sylvanus dengan layanan JKN, namun ternyata bisa diberikan tindakan lain dan pengobatan tetap berjalan lancar,” tuturnya.

 

Dengan semua manfaat JKN yang ia dan istrinya rasakan, Jaka berharap tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan untuk berobat sehingga menurutnya menjadi peserta JKN sudah menjadi kebutuhan.

 

“Kalau semua orang sudah terdaftar menjadi peserta JKN, maka kebutuhan untuk berobat saat sakit dapat terpenuhi karena itu semua pasti akan ada masanya, tidak selamanya sehat,” tutupnya.(rif/red/AF)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Cerita Jaka Dampingi Berobat Istri Yang Sakit Jantung Dengan Layanan JKN

Trending Now

Iklan